Jumat, 22 Desember 2017

BUDIDAYA TEBU DENGAN ORGANIK NASA



TEKNIK BUDIDAYA TEBU

PENDAHULUAN
Saat ini pemerintah menggalakan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali?

Untuk itu PT.NATURAL NUSANTARA berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan Kelestarian (Aspek K-3)

SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat Kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500mdpl.

JENIS-JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S, 30, P.S, 41, P.S 38, P.S. 36, P.S 8,B.Z.132, B.Z.62, dll.

PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik. Ukuran got standar : got keliling/mujur lebar 60cm dalam 70cm, got malang/palang lebar 50cm dalam 60cm. Buangan tanah got diletakkan disebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buanganya diletakkan disebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.

Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got-got malang mencapai kedalaman 60cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar jaringan adalah lebar 50cm dan dalam 30cm untuk tanah basah, 25cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.

Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar 1m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar 80cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus).

TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah 10cm. Dimusim kemarau terik tebal 15-20cm.

PERSIAPAN TANAM
*Lakukan seleksi bibit di luar kebun.
*Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin.
*Bibit stek 70.000 per hektar.
*Sebelum tanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 1 tutup + Natural GLIO dosis 5gr per 10 liter air.
*Sebelum tanam, juringan harus diairi untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM
1. Bibir bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman 5-10cm. Bibit dimasukkan kedalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.
2. Bibit rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu : batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap kesamping dan sedikit miring, 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua batang bibit terpendam dan tunas menghadap kesamping dengan kedalaman 1cm.
3. Sebaiknya, bibit bagal(stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing mssa giling di pabrik gula. Waktu ysng tepat pada bulan mei, juni dan juli.

PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan Penyiraman.

PENYULAMAN
1. Sulam sisipan, dikerjakan 5-7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.
2. Sulaman ke-1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3-4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur 1 bulan.
4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembunbunan, bersama sama dengan pemberian air ke-2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan.
5. Penyulaman ekstra bila perlu.

PEMBUNBUNAN TANAH
*Pembunbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3-4 helai. Pembunbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, mambalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
*Pembunbunan ke-2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar 20cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau 2 bulan.
*Pembunbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam, got mujur sedalam 70cm, dan got malang 60cm.

GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan sampai kepinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros - ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun - rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.

PEMUPUKAN
1. Sebelum tanam diberi TPS 1 kuintal/ha.
2. Siramkan pupuk SUPERNASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis 1 - 2 botol/1000 m² (10-20 botol/ha) dengan cara :
*Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan ke dalam 3 liter air di jadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 liter air di beri 200cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.
*Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 liter diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 10 meter juringan.
3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu.
4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/ha dan KCL sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4-6 tutup dicampur HORMONIK 1 tutup pertangki pada umur 1, 2, dan 3 bulan.

HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama Penggerak Pucuk dan Batang.
Biasanya menyerang mulai umur 3-5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat jatiroto, semprot PESTONA/Natural BVR.
2. Hama Tikus.
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu.
3. Penyakit Fusarium Pokkahbung.
Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga (1:4:5).
4. Penyebab Dongkelan.
Penyebab jamur marasnius sacchari, yang bisa memengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.
5. Penyakit Nanas.
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan nenyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.
6. Penyakit Blendok.
Disebabkan oleh bakteri Xanthomonas albilincans mula-mula muncul pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.

RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas yang tingkat kemasakanya tergantung pada ruas yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas dibagian pucuk dan pangkal batang.
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10%, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13%.

TEBU KEPRASAN
Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD). Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kitoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras sebaiknya tanah yang terlalu kering diairi dulu. Kepras petak - petak tebu secara beruntun. Setelah dikepras siramkan SUPERNASA (disis sama seperti diatas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput-rumput.
Lakukan Penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1, 2 dan 3 bulan dengan dosis seperti diatas. Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama.


Semoga Bermanfaat...!!!


Distributor Nasa Pati
BUDIANTO
WhatsApp 082324669499
Phone 082324669499

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUDIDAYA TEBU DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA TEBU PENDAHULUAN Saat ini pemerintah menggalakan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia....