Rabu, 20 Desember 2017

TEKNIK BUDIDAYA KACANG TANAH ORGANIK NASA



PENDAHULUAN
Produksi komoditi kacang tanah per hektatnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh tanah ysng semakin keras (rusak)  dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama dan penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainya.
PT. NASA berusaha berperan meningkatkan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (K3).

SYARAT PERTUMBUHAN
*Cuaca hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan mengakibatkan kelembaban disekitar tanaman.
*Suhu udara sekitar 28-32°C.
*Kelembaban udara sekitar 67-75%
*Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
*Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur/bertektur ringan dan subur.
*Ph antara 6,0-6,5.
*Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.
*Drainase dan aeraksi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering.
*Ketinggian optimum 50-500 mdpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 mdpl.

PENYIAPAN BENIH
Benih sebaiknya disimpan ditempat yang kering yang konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualutas benih, lebih baik membeli dari balai benih atau penakar benih yang telah ditunjuk oleh balai sertifikasi benih.

PERSIAPAN LAHAN
Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berjembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.

BEDENGAN
Buat bedengan ukuran lebar 80cm, panjang menyesuaikan ketebalan bedengan 20-30cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.

PENGAPURAN
Untuk menikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis 1-2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

PEMBERIAN NATURAL GLIO
Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan NATURAL GLIO. Pengembangbiakan NATURAL GLIO dengan cara : 1-2 dus NATURAL GLIO dicampur dengan 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m². Selanjutnya didiamkan ditempat yang terlindung dari sinar matahari 1 minggu dengan selalu menjaga kelembabanya dan sesekali diaduk (dibalij). Pemberian NATURAL GLIO pada sore hari.

PEMUPUKAN DASAR
*Pupuk kandang 2-4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
*Pupuk an-organik : SP-36 (100kg/ha), ZA (100kg/ha) dan KCl(50kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat
*Siramkan 1-2 botol SUPERNASA per 1000 m² dengan cara sbb:
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam tiga liter air dijadikan larutan induk, setiap 50 liter air diberi 200cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 liter diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 10 m bedengan.
*Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam. Pupuk diberikan di kanan dan kiri lubang tugal sedalam 3cm.

PENANAMAN
*Benih direndam dalam larutan POC NASA (1-2 cc/liter air) selama 0,5-1 jam.
*Benih ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40x15cm, 30x20cm, atau 20x20cm.
*Lubang tanam dibuat sedalam 3cm menggunakan tugal dengan jarak seperti ysng yang telah ditentukan diatas.
*Masukan benih 1 atau 2 butir kedalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, dilahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija 1) atau bulan Juli-September (palawija 2)

PENYULAMAN
Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7 hari setelah tanam)

PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN
Penyiangan dilakukan dua kali umur satu dan enam minggu dengsn hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong. Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untuk menutup bagian perakaran.

PEYEMPROTAN POC NASA dan HORMONIK atau GREENSTAR
*Penyemprotan Poc NASA dilakukan 2 minggu sekali berumur 1-2 minggu (4-5 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000m² (10-20 botol/ha).
*Akan lebih bagus jika pengguaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki)  atau GREENSTAR dosis 1 sachet pertangki. Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan Penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan.

PENGENDALI HAMA PENYAKIT
A. Uret
Gejala : memakan akar, batang bagian bawah dan polong, akhirnya tanaman layu dan mati.
Pengendalian : olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, penggunaan PESTONA dengan cara disiramkan, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret segera di musnahkan.

B. Ulat penggulung daun
Gejala : daun terlipat menguning, akhirnya mengering
Pengendalian : Penyemprotan menggunakan PESTONA.

C.  Ulat grayak (spodoptera litura)
Gejala : ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.
Pengendalian : 1. Bersihkan gulma, menanam serempak, pergiliran tsnaman. 2. Penyemprotan menggunakan PESTONA atau PENTANA.

D. Ulat Jengkal (plusia sp)
Gejala : menyerang daun kacang tanah.
Pengendalian : Penyemprotan menggunakan PESTONA.

E. Kumbang Daun
Gejala : daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga.
Pengendalian : penanaman serempak, Penyemprotan menggunakan PESTONA.

F. Penyakit Layu atau Omo Wedang.
Penyebab : bakteri xanthomonas solanacearum (E. F. S.). Gejala : daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda cokelat pada bagi@n pembuluh kayu dan bila di pijat keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian : pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan, pencegahan menggunakan NATURAL GLIO sebelum tanam dan semprotkan CORRIN.

G. Penyakit Sapu Setan
Penyebab : Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala : bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian : tanaman di cabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menenam tanaman yang tahan, menanggulangi vektor menggunakan PENTANA.

H. Penyakit Bercak Daun.
Penyebab ; jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala : timbul bercak-bercak berukuran 1-5mm, berwarna cokelat dan hitam pada daun dan batang. Pengendalian : dengan menggunakan NATURAL GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan. Semprotkan CORRIN.

I. Penyskit Gapong.
Penyebab : diduga nematoda. Gejala : polong kosong, juga bisa busuk. Pengendalian : tanahnya dudangir dan dicari nematodanya.

J. Penyakit Sclerotium.
Penyebab : cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala : tanaman layu. Pengendalian : gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan. Pencegahan : gunakan NATURAL GLIO pada awal tanam. Semprotkan CORRIN.

K. Penyakit Karat.
Penyebab : cendawan puccinia arachidis speg. Gejala : pada daun terdapat bercak-bercak cokelat muda sampai cokelat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian : gunakan varietas yang resisten, tanaman ysng terserang dumicabut dan di bakar. Pencegahan : gunakan NATURAL GLIO pada awal tanam, semprotkan CORRIN.

Catatan : jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat di pergunakan Pestisida kimia yang di anjurkan. Agar Penyemprotan Pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata AERO810, dosis 5ml (1/2 tutup) pertangki.

PANEN
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek 3-4 bulan dan umur panjang 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain :
>Batang mulai mengeras
>Daun menguning dan sebagian berguguran, polong sudah berisi penuh dan keras.
>Warna polong cokelat kehitaman.

Informasi seputar produk NASA bisa langsung menghubungi ;
Susanto
Distributor Nasa Pati N-475606
WhatsApp 082314843146
Phone 085219983845




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUDIDAYA TEBU DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA TEBU PENDAHULUAN Saat ini pemerintah menggalakan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia....