Selasa, 12 September 2017

Penggemukan Sapi Potong distributor nasa pati

PENDAHULUAN

 Peternakan sapi potong di Indonesia sebagian besar masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial dan insentif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya sekitar 1,24% dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan daging sapi selama ini belum mencukupi permintaan pasar,sehingga masih mengandalkan impor daging sapi. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya membantu budidaya sapi potong dengan sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas daging sapi dengan tetap menjaga kesehatan dan keramahan lingkungan sekitar kangang.

  PENGGEMUKAN
  Penggemukan sapi adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badanya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (2-4 bulan)

  Jenis-jenis sapi potong

A. Sapi Bali

   Cirinya sebagian besar tubuh bewarna merah dengan warna putih pada kaki dan lutut kebawah dan pada pantat. Punggungnya bergaris warna hitam (garis bulat). Keunggulan sapi ini dapat Beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru. Sapi bali termasuk kedalam sapi lokal yang hampir terdapat disebagian besar wilayah Indonesia.

B. Sapi Ongole

   Cirinya sebagian besar tubuhnya berwarna putih dengan dengan warna hitam dibeberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk serta adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.

C. Sapi Brahman

    Memiliki ciri berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala, Daya pertumbuhannya cepat sehingga menjadi primadona atau unggulan sapi potong di Indonesia.

D. Sapi Limousin

    Tubuh berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncongnya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi daging dan pertumbuhan yang lebih baik dari jenis sapi yang lain dan cukup adaftif di daerah tropis.

E. Sapi Simmental

    Merupakan tipe sepi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (mata bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor berwarna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150kg sedang betina dewasa 800kg. Sapi jenis simmental kurang bagus didaerah panas karena dapat mengurangi nafsu makanya.

Pemilihan Bibit

  Bibit bakalan sapi yang baik untuk penggemukan adalah sebagai berikut :
1.Telah berumur minimal 1,5 tahun. Lebih baik  lagi bila telah berumur 2 tahun, berat badan        sekitar 260-300 kg.
2. Matanya tampak cerah dan bersih
3. Tidak terdapat tanda-tanda terganggu  pernafasanya serta dari hidung tidak keluar
 lendir
4. Kukunya tidak terasa panas bila diraba
5. Tidak terlihat adanya penyakit po parasit pada
  Kulit dan bulunya.
6. Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret
   pada bagian ekor dan dubur.
7. Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan
   kerontokan bulu.
8. Untuk penggemukan, sebaiknya memilih sapi
   jantan.

Perkandangan

   Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.
  Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m dan 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x2 mper ekor, dengan tinggi atas 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sakitar kandang 25-40 derajat Celcius (rata-rata 33 derajat Celcius)  dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m)  hingga dataran tinggi (lebih dari 500 m).
  Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, ternasuk kencing sapi mudah mengalir keluar kandang dan lantai kandang tetap kering.
  Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan atau papan dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit.
   Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat pakan dan minum dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak/tercampur kotoran.

Pakan

  Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput gajah, rumput raja, legum(daun lamtoro, daun turi). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberi pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun dan getah yang ada dalam hijauan tersebut.
 Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat/konsentrat. Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu) dengan komposisi 40% bekatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.
  Waktu pemberian pakan di atur 2kali sehari pagi dan sore dalam bentuk pakan hijauan 10% dari bobot badan sapi, lebih baik dipotong - potong (2,5 cm) agar lebih mudah dicerna. Jumlah pemberian konsentrat 1-2% dari bobot badan sapi, sebaiknya konsentrat diberikan +-2 jam sebelum pemberian pakan hijauan. Tujuannya adalah agar proses pencernaan berjalan secara optimal dan untuk merangsang aktivitas miktoorganisme dalam rumen,terutama bakteri selulolitik yang akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan ternak. Selain pemberian rumput dan konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap yang mengandung gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan dan konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak, maka PT. NATURAL NUSANTARA  mengeluarkan pakan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA plus, POC NASA dan TANGGUH PROBIOTIK.  Produk ini menggunakan teknologi vitamin, mineral dan probiotik yang diciptakan dengan pendekatan fisiologi tubuh sapi dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan sapi.

   VITERNA plus dan POC NASA mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sapi, yaitu :
 Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit
 Mineral-mineral lengkap sebagai penyusunan tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk Memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.

 Cara penggunaan VITERNA plus dan POC NASA  adalah dengan dicampurkan dalam komboran pakan konsentrat atau air minum sapi, dengan dosis VITERNA dan POC NASA masing-masing setengah tutup botol /ekor setiap hari 2 kali pada pemberian pakan pagi dan sore.

  TANGGUH PROBIOTIK sebagai sumber mikroba untuk membantu proses penguraian pakan dalam pembuatan pakan fermentasi dan proses pencernaan dalam tubuh sapi sehingga pertumbuhan dan produksi sapi dapat lebih optimal. Dosisnya : 1 tutup botol TANGGUH PROBIOTIK perekor perhari, dicampur pada pakan konsentrat atau air minumnya.

  Untuk pembuatan pakan fermentasi sapi, dosisnya :
4 tutup botol TANGGUH PROBIOTIK ditambah 2 tutup botol VITERNA per 100 kg bahan pakan fermentasi seperti jerami, rumput-rumputan dan hijauan lainya.

 Keunggulan Produk PT. NASA pada sapi potong :

Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetis.
Merupakan pakan tambahan yang berperan sebagai sumber mineral vitamin serta beberapa protein.
Mampu menggantikan pembarian vitamin dan mineral kimia/sintetik
Meningkatkan nafsu makan dan kesehatan sapi
Mempercepat adaptasi sapi terhadap pakan, oada saat pertama kali masuk kandang
Mengurangi kestresan pada sapi, divaksinasi atau saat sapi dalam proses pengobatan
Mempercepat pertumbuhan sapi
Mengurangi bau kotoran
Meningkatkan kualitas daging sapi dengan warna lebih merah, padat dan rendah lemak.

Kosultasi/informasi :
Susanto N-475606
WhatsApp 082314843146
Phone 085219983845

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUDIDAYA TEBU DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA TEBU PENDAHULUAN Saat ini pemerintah menggalakan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia....