Minggu, 17 Desember 2017

Teknik Budidaya Jagung




Teknis Budidaya Jagung Dengan Pupuk Organik NASA


Persiapan lahan

*sangat dianjurkan melakukan olah lahan dan pembuatan drainase sebelum penanaman
*taburkan DOLOMIT +/- 100-200 kg/ha saat pengolahan tanah (sebaiknya +/- 1-2 minggu sebelum tanam)
Catatan:
Pada lahan gembur/subur, bisa langsung dibuat lubang tanam (tanpa olah tanah/TOT)

Persiapan Benih

Kebutuhan benih jagung = +/- 20-30 kg/ha
Rendam benih dalam larutan Poc NASA +/- 5cc/liter selama +/- 12jam
Tiriskan dan Campurkan benih dengan natural GLIO secukupnya.

Penanaman

Buat lubang tanam dengan jarak tanam 20 x 60 cm atau 25 x 75 cm.
Masukan 1 benih perlubang tanam.
Tutup dengan abu sekam, atau pupuk kandang matang.

Penyiangan (Pendangiran) Dan Penumbuhan

Penyiangan (pendangiran) dan penumbuban dilakukan usia +/- 15-20 dan +/- 35-40 hari setelah tanam.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan mencampurkan Urea, TSP, Kcl + Supernasa
(aplikasi Supernasa dicampur dan dimasukkan lubang pemupukan bersamaan dengan Urea, TSP, Kcl).
Usia 15, 30, 45 hst: Semprot poc NASA (5 tutup)  + hormonik (1 tutup) + Aero810 (1/2 tutup) per tangki volume +/- 15 liter (kebutuhan per aplikasi +/- 20-30 tangki per hektar)

Pencegahan Hama
-Semprot PESTONA +/- 5-10 tutup/tangki + AERO810 1/2 tutup per tangki (sebaiknya rutin 5-10 hari).
-Semprot BVR +/ 30 gr/tangki (selang seling dengan PESTONA, interval 5-10 hari).

*HAMA & PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG

Hama Jagung
A. Lalat Bibit (Atherigona Exigua Stein).
Gejala :
Warna daun menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan dan menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil /mati.
Penyebab:
Lalat Bibit (warna abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut cokelat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm).
Pengendalian :
1. Penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
2. Tanaman yang terserang segera di cabut dan dimusnahkan.
3. Sanitasi kebun.
4. Semprot dengan PESTONA.

B. Ulat Pemotong
Gejala :
Tanaman terpotong beberapa cm di atas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh.
Penyebab :
Beberapa jenis ulat pemotong : Agrotis ipsilon, Spododtera Litura, penggerak batang jagung (Ostrinia Furnacalis) dan penggerak buah jagung (Helicoverla Armigera)
Pengendalian :
1. Tanam serentak/pergiliran tanaman.
2. Cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah)
3. Semprot PESTONA

Penyakit Jagung
A. Penyakit Bulai (Downy Mildew).
Penyebab:
Cendawan Peronosclerospora maydis dan P. Javanica serta P. Phillippinensis. Merajalela pada suhu udara 270° C ke atas serta keadaan udara lembab.
Gejala :
1. Umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, susi bawah daun terdapat lapisan spora Cendawan warna putih.
2. Umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi.
3. Pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
Pengendalian :
1. Penanaman menjelang/awal musim penghujan.
2. Pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan.
3. Cabut tanaman terserang dan musnahkan.
4. Preventif di awal tanam dengan GLIO.
B. Penyakit bercak daun (leaf bligh).
Penyebab :
Cendawan Heliminthosporium turcicum.
Gejala :
Daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dikelilingi warna cokelat. Bercak berkembang meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi cokelat kekuningan-kuningan, lalu berubah menjadi cokelat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna cokelat.
Pengendalian ;
1. Pergiliran tanaman
2. Mengatur kondisi lahan tidak lembab
3. Preventif diawal dengan GLIO

C. Penyakit Karat (rust)
Penyebab:
Cendawan puccinia sorghi schw underw.
Gejala :
Pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik - titik noda berwarna merah kecokelatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecokelatan, serbuk Cendawan ini berkembang dan memanjang.
Pengendalian :
1. Mengatur kelembaban
2. Menanam varietas tahan terhadap penyakit.
3. Sanitasi kebun.
4. Semprot dengan GLIO.

D. Penyakit Gosong Bengkak (Corn Smut/Boil Smut)
Penyebab :
Cendawan ustilago maydis (DC) cda, Ustilago zeae(Schw) ung, uredo zeae Schw, uredo maydis (DC).
Gejala :
Masuknya Cendawan ini kedalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar.
Pengendalian :
1. Mengatur kelembaban
2. Memotong bagian tanaman dan dibakar.
3. Benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA.

E.  Penyakit Busuk Tongkol dan Busuk Biji.
Penyebab :
Cendawan Fusarium atau Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme.
Gejala :
Dapat diketahui setelah setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecokelatan kemudian berubah menjadi warna cokelat sawo matang.
Pengendalian :
1. Menabam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih.
2. Campur GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan Pestisida kimia yang di anjurkan. Agar Penyemprotan Pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata Aero810 dosis satu tutup per tangki.

Konsultasi/Order Produk NASA :
Fb (susanto susanto)
WhatsApp/telp:082314843146 /085219983845




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUDIDAYA TEBU DENGAN ORGANIK NASA

TEKNIK BUDIDAYA TEBU PENDAHULUAN Saat ini pemerintah menggalakan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia....